Header Ads

Tradisi Ritual Unik “Grebeg Sinongkel” Bersih Desa Prambon Trenggalek

Ada tradisi ritual unik di kabupaten Trenggalek, yang dikenal dengan sebutan Ritual Sinongkelan, Ritual ini merupakan ritual yang mengisahkan pelarian dan perjalanan kehidupan  kanjeng Sinongkel atau Sunan Pakubuwono 2  di daerah Prambon, yang dulunya masih masuk wilayah Ponorogo, namun sekarang sudah menjadi wilayah kabupaten Trenggalek.
Ritual sinongkelan yang digelar di Desa Prambon Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek Jawa Timur ini, Merupakan Ritual Tahunan yang dikemas dalam Ritual Adat Bersih Desa, yang diselenggarakan setiap tanggal 14 selo pada penaggalan kalender Jawa, atau 14 Muharam pada penanggalan Hijriyah, Tepatnya pada puncak musim kemarau.
Sinongkelan sendiri sebenarnya berasal dari kata Sinongkel yang berarti terdongkel, atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan Terusir,  Yaitu kisah terusirnya Pakubuwono 2 dari kerajaannya, sehingga sat di pelarian beliau dijuluki sebagai kanjeng sinongkel, atau Ki Ageng surya lelana, atau atau sunan Ponorogo, lantara meninggalkan kerajaannya dan memilih hidup di pelarian bersama masyarakat Prambon.
Kepala Desa Prambon, Anang Irwanto Menerangkan, Tradisi Sinogkelan ini sudah lama ada di daerahnya, Namun sempat hampir punah, dan baru pada tahun ini dilaksanakan kembali, Sinongkelan sendiri sesungguhnya menyimpan sejarah masa lalu Kanjeng sinongkel atau Sunan Pakubuwono 2, saat menjalani kehidupannya bermasyarakat di pelariannya.
Sementara itu salah satu warga  desa Prambon Juga Menjelaskan, Dengan diadakannya Ritual Grebek Sinongkel di desanya ini, diharapkan tradisi budaya ini tidak akan punah, dan bisa diwariskan ke anak cucu sebagai salah satu warisan budaya.

Sinongkelan sendiri sebenarnya berasal dari kata Sinongkel yang berarti terdongkel, atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan Terusir,  Yaitu kisah terusirnya Pakubuwono 2 dari kerajaannya, sehingga sat di pelarian beliau dijuluki sebagai kanjeng sinongkel, atau Ki Ageng surya lelana, atau atau sunan Ponorogo, lantara meninggalkan kerajaannya dan memilih hidup di pelarian bersama masyarakat Prambon.  

Sumber : Bioz.TV

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.