Header Ads

Kereen,, Ada Hutan Mangrove Yang Instagramable Banget Di Trenggalek

Foto : serverharga.com
Destinasi baru wisata hutan mangrove di pesisir Pantai Cengkrong dan Damas Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur semakin diminati wisatawan lokal maupun luar daerah setempat, mengacu statistik kunjungan yang terus meningkat sejak dua tahun terakhir.

"Ini menjadi destinasi wisata baru yang sangat potensial untuk dikembangkan," kata Bupati Trenggalek, Mulyadi WR di Trenggalek, Sabtu.

Kendati obyek wisata yang berada di Kecamatan Watulimo itu tergolong baru dan berada di wilayah Perhutani, kata Mulyadi, pengembangan obyek wisata hutan mangrove Pancer di pesisir Pantai Cengkrong diharapkan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar.

"Keberadaannya menambah perbendaharaan paket wisata di Kabupaten Trenggalek, utamanya wilayah Kecamatan Watulimo," imbuhnya.

Selain wisata hutan mangrove, di jalur menuju pesisir Watulimo telah lebih dulu dikembangkan sedikitnya tiga obyek wisata unggulan daerah, yakni Goa Lawa, Pantai Prigi, serta Pantai Pasir Putih.

Saat liburan, volume kunjungan ke tiga obyek wisata ini mencapai 3.000-5.000 per hari, terutama di Pantai Pasir Putih.

Kini setelah hutan mangrove di pesisir Pantai Cengkrong dan Damas dibangun jembatan kayu yang membelah hutan hingga ke ujung-ujung muara, wisatawan mulai membanjiri destinasi baru tersebut.

Pada libur lebaran tahun lalu (2014), angka kunjungan wisatawan tembus hingga 6.000-an orang setiap harinya.

Jumlah ini hanya beda tipis dengan rata-rata kunjungan di Pasir Putih yang lebih dulu terkenal dan menjadi tujuan utama wisatawan.

"Kalau hari biasa atau saat liburan Sabtu-Minggu, rata-rata kunjungan mencapai 2.000-3.000-an orang per hari," ujar anggota Pokwasmas yang juga pengelola wisata hutan mangrove di Pantai Cengkrong.

Adhar Muttaqin, salah seorang warga Trenggalek mengungkapkan, mayoritas pengunjung di Pantai Pasir Putih kini selalu menyempatkan diri mampir ke Wisata Hutan Mangrove di Pantai Cengkrong.

"Di sana pemandangannya alami, dan kesan saat menyusuri jembatan kayu yang panjang hingga membelah hutan menjadi sensasi tersendiri bagi wisatawan," ujarnya.

Wisata hutan mangrove yang terletak di muara Sungai Pancer, Cengkrong, Trenggalek merupakan satu dari dua destinasi wanawisata yang akan dikembangkan Perum Perhutani sebagai kawasan ekowisata percontohan yang produktif.

Kawasan pesisir yang dihiasi hutan bakau seluas kurang-lebih 31 hektare dan masih masuk wilayah pengelolaan Perhutani itu dinilai memiliki nilai ekonomi wisata yang tinggi.

Tidak hanya letak geografisnya yang berdekatan dengan obyek wisata Pantai Prigi dan Pasir Putih yang lebih dulu terkenal, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi karena panorama hutan bakaunya yang terkenal.(*)

Sumber : antarajatim.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.