Header Ads

Tradisi Berebut Berkah Tumpeng Raksasa Hari Jadi Trenggalek

Ratusan warga Trenggalek padati halaman pendopo Manggala Praja Nugraha, Kamis (31/8). Kedatangan warga di Pendopo ini untuk memperebutkan tumpeng sesaji yang dikemas dalam bentuk Tumpeng Agung atau tumpeng raksasa.

Tumpeng ini disajikan dalam rangka peringatan hari jadi Kabupaten Trenggalek 823 fi tahun 2017 ini. Gunungan nasi kuning setinggi kurang lebih dua meter dilengkapi sengan aneka sayur pelengkap serta ingkung ayam (ayam panggang utuh)memang disiapkan untuk diperebutkan warga usai dikirab bersama pusaka Kadipaten.

Warga masyarakat sangat antusias, untuk memperebutkan (purak) tumpeng agung ini. Banyak warga yang tidak sabar untuk segera memperebutkan isi tumpeng raksasa ini, pasalnya mereka meyakini tumpeng ini bisa membawa keberkahan hidupnya.

Menurut Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, tradisi "tumpengan" ini telah dilakukan turun temurun dan menjadi salah satu agenda wajib dalam rangkaian hari jadi ini.

Isi tumpeng yang ada, merupakan lambang kemakmuran dan kesejahteraan Kabupaten Trenggalek, makanya diperebutkan. "Sangat menarik dan harus terus dilestarikan," ungkap Emil.

Tak mau ketinggalan Arumi Bachcin, istri Bupati Trenggalek sangat terkesan dengan kemeriahan prosesi Hari Jadi Kabupaten Trenggalek yang ke-823 ini. Apalagi dirinya sempat merasakan menaiki Kereta Kyai Garuda Kencana (kereta kencana kebanggaan Kraton Surakarta) keliling jalan Protokol Trenggalek.

"Cukup menarik," ungkap Arumi, semoga Trenggalek semakin maju dan tambah ramai, tandasnya.


Sumber : Humas Pemkab Trenggalek & bioz.tv

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.